Rabu, 15 April 2015

Cerpen



Menginginkan Kau Kembali
Karya : SyLvi Indriati

Saat itu , Saat pertama kali aku mengenalnya . Aku sangat membencinya , entah karena apa aku tak mengerti . Dia cowok bernama Fahri , Ganteng sih , tapi dia cowok yang super duper nyebelin yang pernah aku kenal . Aku tidak pernah membayangkan kenapa aku bisa kenal dengannya .
Suatu hari aku bertemu dengannya , Tepat pada hari sabtu di sebuah taman . aku bersama teman-temanku disana , dan dia pun begitu . Dia melihatku , dan aku melihatnya , kami berdua saling membenci , dia menjelek-jelekkan ku di depan teman-teman nya . Mendengar dia menjelek-jelekkan ku batinku berkata “Apa salahku , kenapa dia begitu tega menghinaku di depan teman-temannya , padahal aku tidak pernah menyakitinya”
“Ra” Panggil temanku

Aku tidak menyahut
“Raaa” Panggilnya sekali lagi
“Ha iyaa?” Jawabku
“Lo kenapa lihatin tu cowok yang disana mulu sih? Siapa emang?”
“Bukan siapa-siapa kok , pergi yuk , males gua disini”
“Yaahh , kenapa? Adem tau disini”
“Udaah ayukk” Aku berkata sambil menarik tangan temanku .

*Beberapa minggu kemudian

Aku membuka facebook ku , Aku melihat ada satu pesan disana , dan aku pun langsung membukanya . aku sangat kaget melihat pesan itu , ternyata itu pesan dari Fahri orang yang paling ngeselin itu , dia berkata “Ra , Gua tau lo benci sama gua , tapi jujur gua gak pernah benci sama lo” Aku Terdiam membaca pesan itu . sedikit tertawa kecil sih melihat isinya . Tapi aku tidak ingin membalas pesan tersebut , ternyata fahri tau kalau aku sudah membaca pesannya tersebut . Fahri pun mengirim ku pesan lagi
“Nauraaa , bales dong , salah gua apa sampai-sampai lo cuekin pesan gua”
Setelah aku membaca pesan itu , aku tidak sampai hati untuk cuekin pesan itu , dan akhirnya akupun membalasnya
“Lo gak salah apa-apa kok Ri , tapi sumpah gua benci banget samalo , lo itu cowok yang paling nyebelin sedunia!”
Fahri membalas lagi
“Iya gua tau , tapi please gua minta maaf , gua pengen deket sama lo Ra , pengen jadi temanlo”

Aku tidak membalas pesan itu lagi , karena aku tau pasti Fahri hanya bercanda .
Setelah Naura menutup facebook nya , dia keluar dari kamarnya . setiba ada yang memanggil namanya , Dan Naura pun keluar . Saat Naura keluar membuka pintu , dia tersentak kaget melihat siapa yang datang .
“Fahri? Lo ngapain ke sini?”
Ternyata Fahri benar-benar ingin minta maaf padaku dan ingin menjadi temanku , karena aku merasa bahwa Fahri benar-benar ingin menjadi temanku , aku pun memaafkannya .
Dia emang cowok ganteng  , tetapi dia kemana-kemana selalu pergi dengan sepeda .


Setelah kami berdua sudah berteman dekat , Aku dan Fahri mulai merasakan benih-benih cinta di hati , Sampai akhirnya Fahri Menyatakan cintanya padaku dan Fahri ingin menjadikan ku kekasihnya . Fahri emang gak punya segalanya , seperti cowok lain di luar sana , tapi ternyata fahri mempunyai hati yang sangat lembut , karena itulah aku memutuskan untuk mau menerimanya untuk menjadi kekasihku . Fahri terlihat sangat senang saat aku mengatakan bahwa aku bersedia menjadi kekasihnya .

Hari-hari terus berlalu , dia adalah orang yang selalu bisa membuatku tertawa , tersenyum . Aku kini sangat mencintainya , kami melewati hari-hari yang indah penuh warna . Selalu bersama disaat suka maupun duka . Setiap aku telfonan dengannya , dia selalu menyuruhku untuk bernyanyi , karena dia sangat suka mendengar suara nyanyianku . Aku sangat sering menyanyikan lagu” yang di bawakan oleh band UNGU .

Tepat pada hari minggu , inilah hari pertama dia memegang tanganku dengan lembut . menatapku dengan penuh cinta , membuatku seakan berada di atas langit biru yang sangat indah . dia tersenyum melihatku dan berkata “Aku beruntung  memilikimu sayang , aku sangat menyayangimu” aku menatapnya dan berkata kalau aku juga sangat menyayanginya .

Sebulan berlalu , dia mengajakku bertemu , saat kami telah bertemu tiba-tiba saja dia mengatakan bahwa dia ingin mengakhiri hubungan ini .
“Ra” Panggilnya sambil memegang kepalaku
Aku hanya menatapnya
“Ra , aku ingin hubungan kita cukup berakhir sampai disini”
Aku terkejut dan tiba-tiba menetes air mataku
“Kenapa? Apa salahku? Apakah aku ada menyakitimu ? mengapa kamu ingin mengakhiri hubungan yang indah ini?”
“Tidak sayang , kamu gak salah apa-apa , orang tua ku tidak mengizinkan ku untuk pacaran , aku harus fokus belajar , sekarang kamu tau kan kalau aku sudah kelas 3 . aku gak boleh mikir yang aneh-aneh , aku harus belajar giat , kamu harus ngerti dong”
Aku menunduk dan terus menangis , hatiku sangat kacau dan sakit , entah apa yang aku rasakan saat ini , fikiran ku kacau .
“Kamu jaga diri baik-baik ya sayang , maaf aku terpaksa ngelakuin ini semua” Kata Fahri sambil menghapus air mataku . setelah menghapus air mataku fahri pergi dengan sepedanya . aku teriak memanggilnya , Bahkan dia tidak menoleh kebelakang , dia hanya terus pergi membawa sepedanya . sedangkan aku , aku sangat terpukul , tak tau apa yang harus aku lakukan saat ini . aku hanya memikirkan apa salahku? Kenapa dia meninggalkanku? Apa aku sudah menyakiti hatinya? Ataukah jangan-jangan dia sudah memiliki yang lain? . aku hanya menangis bersandar di sebuah sebuah pohon dengan hati yang bertanya-tanya .

Aku pun pulang kerumahku sendirian tanpa ada yang menemani , hanya bisa menunduk kebawah dengan semua air mata yang jatuh ke pipiku .

*Satu tahun kemudian*

Sampai sekarang aku juga belum bisa move on dari dia , padahal sudah mencoba membencinya , tapi tidak pernah bisa , dia selalu saja ada di fikiranku .
Di malam hari , saat aku sedang pergi dengan teman-temanku , aku melihatnya dan dia juga melihatku , Dia menegurku , disaat itulah aku dan dia sudah mulai akrab kembali . dia sekarang tidak seperti fahri yang dulu yang kemana-kemana selalu dengan sepeda , dia sekarang sangat jauh berbeda , kemana-kemana sekarang menggunakan sepeda motor , Style nya sangat benar-benar berubah , kini dia sudah menjadi cowok kren dan tidak cupu lagi seperti dulu .
Tapi setelah beberapa minggu kami akrab lagi dan sering ngobrol di Sosmed ataupun SMS , kini aku dan dia sudah tidak akrab seperti beberapa minggu yang lalu .

Pada saat malam tiba , saat aku sedang belajar handphone ku bunyi , tetapi aku tidak memperdulikannya , Aku hanya terus membaca buku pelajaranku . dan 5 menit kemudian , handphone ku bunyi lagi , karena penasaran ada apa di handphone ku , aku pun segera mengambilnya di atas meja . dan Ternyata ada Pesan facebook dari Fahri , dan aku lansung membuka nya .
“Haii”
“Nggak di read ya ? Oke!” Kata Fahri di pesan itu
Dan akupun membalasnya
“Haha apa ri? Kangen sama Gua?:p” balasku di pesan itu
“Iyaaa” Balas Fahri
“Haha” Kataku
“Udah itu aja respon lo” Balas Fahri ngambek
“Hem , kenapa tumben chat gua ri? Mau curhat?” Kataku
“Nggak peka juga yaa? Duh yaampun” Balas Fahri kesal
“Gak peka gimana sih? Gua gak ngerti” Jawabku penasaran
“Aku kangen looo , Udah?” Kata Fahri
“Terus” Kataku .

Karena mungkin Fahri kesal , dia tidak membalas pesan itu lagi .
dan sampai sekarang , ia tidak pernah Sms ataupun chattingan denganku lagi di facebook . Aku mencoba sms , Chat dia tapi gak pernah di balas . Cuma karena itu dia sampai semarah ini denganku .  dulu saat dia masih cupu dan tidak punya apa-apa dia ingat denganku , tapi sekarang setelah dia punya semuanya dia melupakanku! Sejenak aku mengingat masa laluku dengannya sebelum ku tidur , Kata hatiku mengatakan :
“Kenapa dia seperti ini? Apa dia begitu marah dengan ku sampai-sampai aku selalu dia cuekin
L , Rasanya kangeenn banget sama dia , kangen dia yang dulu yang selalu membuat hari-hariku indah , Ingat saat dulu aku selalu bernyanyi untuknya , kangen saat dia bilang  “Aku beruntung  memilikimu sayang , aku sangat menyayangimu” aku ingin semua kata-kata itu dia katakan kembali padaku , tapi apakah itu mungkin? Dia dulu emang pernah membuangku begitu saja , tapi aku tidak pernah benci atau marah padanya , dia akan selalu ada di hatiku , karna dia pernah menjadi orang terpenting di hidupku . Aku menangis saat mengingat masa lalu itu bersamanya . setelah sekarang dia sudah berubah menjadi Fahri yang sangat Kren , dia telah melupakanku , bahkan mengingatku pun mungkin tak pernah . saat malam itu , aku SMS dia , di dalam sms itu aku berkata :
“Haii
J , Jujur dulu gua benccii banget samalo , tapi setelah kenal lo gua baru tau kalau lo itu asik , sampai akhirnya rasa benci itu berubah jadi cinta , kita lalui hari-hari indah berdua , ingat gak dulu gua pernah nyanyaiin lagu-lagu buatlo? Ingat gak dulu lo pernah sayang sama gua? Ingat gak saat lo ninggalin gua sendirian tanpa ada alasan kenapa lo pergi? Gua disini selalu ngingat lo , gua menginginkan lo kembali ke gua . tapi lo apa pernah sadar kalau gua masih sayang banget samalo! Kenapa sekarang lo malah buat gua kembali benci sama lo seperti pertama gua kenal lo? Mau lo itu apa? Bilang ke gua agar gua tau , kenapa lo gak pernah ngerti kalau gua masih sayang sama lo dan menginginkan lo kembali ke gua lagi! Kenapa nggak peka juga? Gua tersiksa dengan semua kelakuan lo ke gua ini” Kataku di SMS itu sambil meneteskan air mata yang lumayan banyak . Akupun mengirim pesan itu padanya , aku tau pasti dia tidak akan membalas SMS ku itu , aku menunggu balasan SMS nya sampai tertidur ,
ketika keesokan harinya aku bangun , aku melihat Handphone ku ternyata juga tidak ada balasan SMS darinya .

saat itu aku berfikir untuk apa aku mengharapkan dia lagi yang tidak mencintaiku , dia tidak akan mungkin kembali padaku , kami tidak akan pernah mungkin bisa mengulangi hal-hal indah seperti dulu . mungkin sebaiknya aku lupakan dia , dan tidak akan pernah menganggunya lagi .

Saat itulah aku belajar untuk Mengikhlaskan orang yang sudah benar-benar tidak mencintaiku , mungkin dia sudah punya kebahagiaan yang lain , aku akan selalu bahagia jika dia bahagia , walaupun bukan bersamaku , Selamat tinggal masa lalu , Terimakasih Fahri , engkau sudah pernah singgah di hatiku walau hanya sebentar . aku nggak akan pernah melupakanmu .

Dan sekarang , aku sudah mendapatkan cowok yang lebih baik dari Fahri , cowok yang bisa membuat ku nyaman , dan bisa membuat hari-hariku kembali berwarna seperti dulu
J

*THE END*

 
Penulis : SyLvi Indriati Iviie
Facebook : SyLvii Indriatii Iviie
Twitter : @SyLviiIndriati